Fajar Shadiq dan Fajar Khadzib
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya melalui hadist, bahwa awal waktu sholat subuh adalah saat terbit fajar shadiq.
Namun, ada juga fajar yang muncul pada pertengahan malam atau fajar kadzib. Untuk itu, umat muslim wajib untuk memahami arti keduanya dengan baik.
1. Fajar Shadiq (Fajar Nyata)
Fajar shadiq merupakan cahaya fajar yang melintang di sepanjang ufuk timur sebagai tanda akhir malam atau menjelang terbitnya matahari.
Bentuk dari fajar ini adalah horizontal. Berdasarkan Al Quran, fajar shadiq ditandai dengan benang putih dari benang hitam yang terlihat dengan jelas.
Jika menggunakan mata telanjang, fajar shadiq akan terlihat seperti cahaya yang berwarna merah. Hal ini merupakan pertanda bahwa pagi hari telah tiba dan secara perlahan dapat menerangi dunia. Dalam Al-Quran, Allah swt.berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya: “Dan makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar”. (Al-Baqarah ayat 187)
2. Fajar Khadzib (Fajar Semu)
Fajar khadzib merupakan cahaya yang muncul sebelum fajar shadiq dengan intensitas yang tidak terlalu terang.
Fajar ini menjulang sepanjang garis ekliptika yang berbentuk segitiga khas.
Secara umum, fajar khadzib muncul tidak lama atau bahkan hanya dalam sekejap mata.
Meskipun tidak seterang fajar shadiq, intensitas cahaya dari fajar ini juga meningkat dengan perlahan seiring waktu. Allah swt. berfirman tentang hal ini dalam Al-Quran:
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
Artinya: “Maka celakalah orang-orang yang lalai terhadap sholatnya” (Al-Ma’un ayat 5)
Batas Waktu Sholat Subuh
Dilansir detikHikmah, batas waktu sholat Subuh adalah dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fiqh us-Sunnah karya Sayyid Sabiq. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: "Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR Muslim)
Dalam buku Berkah sholat Subuh Berjamaah karya Fahrur Mu'is disebutkan, seseorang yang mendirikan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka ia terhitung sudah melaksanakan sholat Subuh. Hal ini mengacu pada hadits yang berbunyi,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصُّبْحِ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ
Artinya: "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum ia terbit matahari, maka ia telah mendapati sholat Subuh." (HR Bukhari)
Lebih jelasnya dalam buku tersebut menjabarkan terkait kedua hadits tersebut, waktu Subuh dimulai sejak fajar shodiq hingga terbitnya matahari. Barang siapa yang kemudian melakukan sholat Subuh sebelum masuk pada waktunya maka sholatnya dianggap tidak sah.
Selain itu, siapa saja yang melakukan sholat dan telah mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum matahari terbit, maka dianggap telah sholat Subuh. Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa sholat Subuh tersebut hanya dianggap sebagai penggugur kewajiban, bukan sebagai sebuah pelaksanaan yang seharusnya dilakukan dengan baik.
Bagi orang yang tidak memiliki udzur misalnya saja seperti pingsan atau bahkan benar-benar lupa untuk melaksanakan sholat Subuh maka dilarang untuk mengakhirkan waktu sholat Subuh hingga mendekati batas waktu terakhir.
Namun, ketika orang tersebut memiliki udzur, maka diharuskan untuk langsung melaksanakan sholat Subuh begitu sadar ataupun ingat. Apabila orang tersebut dengan sengaja meninggalkan sholat Subuh, ia harus segera bertobat karena telah melakukan dosa besar.
Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Amal apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab "Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat tepat pada waktunya." Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua." Abdullah bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabilillah." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengenai batas waktu sholat Subuh ini juga diperkuat penjelasannya dalam buku yang berjudul Waktu Shalat (Kajian Fiqih Dan Astronomi) karya Abd Karim Faiz, bahwasanya mengenai penentuan batas waktu sholat ini telah disimpulkan oleh para ulama Madzahibul Arba'ah.
Salah satunya ialah sholat Subuh yang mana dimulai ketika munculnya fajar shodiq, yaitu suatu cahaya keputih-putihan yang menyebar di ufuq sebelah timur. Jika merujuk pada ahli hisab, maka matahari berada di sekitar -20 derajat dari ufuk timur.
Sedangkan, sebagian pendapat yang lain berkisar pada -15 hingga -19,5 derajat. Mengenai munculnya fajar shodiq ini dapat dilihat dengan ciri pudarnya cahaya bintang dan berakhirnya waktu Subuh saat piringan atau matahari mulai muncul di ufuk timur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 49:
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاِدْبَارَ النُّجُوْمِ ࣖ ٤٩
Artinya: "Bertasbihlah kepada-Nya pada sebagian malam dan pada waktu terbenamnya bintang-bintang (waktu fajar)."
Para pelaku sholat subuh berjamaah mendapat garansi keselamatan Allah pada hari itu
"Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Sholat subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan sholat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka." (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Cara Shalat Subuh Ketika Kesiangan
Bagi orang yang tertidur, tidak bangun di waktu subuh hingga matahari terbit, maka tatkala bangun ia harus segera melaksanakan shalat subuh. Dalam hal ini, ia tidak berdosa. Sebab, keterlambatannya untuk melaksanakan shalat bahkan hingga keluar waktunya bukan karena unsur kesengajaan.
baca juga: ALAMAK! SHOLAT SUBUH KESIANGAN ABIS NONTON BOLA, BAGAIMANA nih?
Hal ini pernah terjadi pada diri Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW sedang dalam perjalanan. Ketika malam, beliau saw dan para sahabat tertidur hingga matahari terbit. Seketika itu, Beliau SAW memerintahkan Bilal untuk adzan dan iqamah. Akhirnya, Rasul SAW dan para sahabat shalat subuh di kala matahari telah terbit.
Bagi orang yang ketiduran dan ada unsur kesengajaan. Sebenarnya ia telah terbangun di waktu shalat subuh. Hanya saja, karena rasa malas dan terasa berat, ia tidur kembali sampai matahari terbit. Jadi, ada unsur kesengajaan.
Sebagian besar para ulama berpandangan bahwa ia berkewajiban untuk mengqadha shalatnya. Hendaklah dirinya segera melaksanakan shalat ketika bangun. Di samping itu, ia harus bertaubat kepada Allah SWT karena telah sengaja meninggalkan shalat tatkala telah tiba waktunya. Bagaimanapun juga, meninggalkan shalat secara sengaja termasuk dosa besar. an nisa
Hal ini berdasarkan pada firman Allah SWT:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
“Maka celakalah orang yang shalat.”
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
“(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.”
Kesimpulannya, saudara tetap berkewajiban untuk melaksanakan shalat subuh setelah bangun tidur. Di samping itu, hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk shalat subuh tepat waktu dan berjamaah. الص ل ع ل ى ت ب
Baca Juga: SEDEKAH MENGHAPUS DOSA
Sholat Subuh adalah kunci pembuka rezeki terbaik
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa salah satu penyebab sempitnya rezeki adalah tidur pada waktu pagi.
"Seusai sholat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki." (HR. Thabrani)
"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan." (HR. Thabrani dan Al-Bazzar)
Batas Shalat Subuh Sampai Jam Berapa ?
Waktu shalat subuh yang utama dimulai usai berkumandang adzan dari terbit fajar shadiq, yaitu fajar kedua hingga sebelum masuknya waktu matahari terbit (syuruq) sebagai batas akhir shalat subuh. Subuh berakhir saat sudah masuk waktu matahari terbit.
Hal ini berdasarkan hadits berikut:
وَقْتُ صَلاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari.”
Fajar shadiq (fajar nyata) adalah sebuah cahaya yang terlihat pada waktu subuh sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi. Melansir dari NU Online, fajar shadiq adalah cahaya tipis yang posisinya horizontal terhadap ufuk dan bertambah terang seiring waktu. Itulah yang menentukan awal waktu sholat subuh.
Sementara, fajar kadzib (fajar semu) adalah cahaya yang muncul sebelum fajar shadiq. Intensitas cahayanya tidak terlalu terang dan berbentuk segitiga khas yang menjulang sepanjang garis ekliptika. Perbedaan intensitas cahaya dapat terlihat saat diukur dengan Sky Quality Meter (SQM).
Jika dipantau berdasarkan Ilmu Falaq, maka jam subuh di Indonesia juga menentukan jadwal imsakiyah Ramadhan. Maka dari itu, ulama dan peneliti bukan hanya melihat Fajar Shodiq sebagai batas awal waktu sholat subuh, tapi juga penting mengamati munculnya Fajar Kadzib.
Kapan Batas Waktu Sholat Subuh?
Setiap sholat fardhu memiliki waktu masing-masing.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh umat muslim untuk mengetahui batas-batas waktu sholat agar tidak keliru dalam mengerjakannya.
Selain itu, juga dapat mendatangkan keutamaan sholat subuh yang lebih besar jika melaksanakan pada awal waktu.
Dalam Al-Quran, khususnya surah Al Isra ayat 78, Allah swt memerintahkan kepada hambaNya untuk melaksanakan sholat 5 waktu. Mulai sejak matahari tergelincir hingga malam hari, kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh kembali.
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya: “Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir hingga gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu selalu disaksikan oleh para malaikat”.
Selain itu, juga terdapat firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 103:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: “Sungguh, sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang yang beriman”.
Nah, sebagian besar umat muslim pasti bertanya-tanya, kapan batas waktu sholat subuh yang sebenarnya?
Dalam waktu melaksanakan sholat apapun, sebaiknya dikerjakan pada awal waktu (sesaat setelah adzan berkumandang). Keutamaan sholat awal waktu adalah pahala yang besar.
Dalam kitab at-Targhib wat at-Tarhib karya Al-Mundziri, Allah swt berfirman tentang keutamaan dalam mendirikan shalat tepat waktu.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadist yang kemudian diriwayatkan oleh Imam Ad Daruquthni seperti berikut ini.
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوَّلُ الْوَقْتِ رِضْوَانُ اللَّهِ وَوَسَطُ الْوَقْتِ رَحْمَةُ اللَّهِ وَاَخِرُالْوَقْتِ عَفْوُاللَّهِ عَزَّوَجَلّ
Artinya: “Sholat pada awal waktu diridhoi oleh Allah swt, sholat tengah-tengah waktu dirahmati, dan sholat pada akhir waktu diampuni oleh Allah SWT”.
Jadi, mendirikan sholat lebih baik pada awal waktu atau setelah adzan berkumandang.
Akan tetapi, jika terkendala dengan kegiatan atau hal-hal yang tidak bisa ditinggalkan, maka perhatikan waktu sholat. Pastikan untuk tetap mengerjakan kewajiban ini meskipun pada penghujung waktu.
Batas waktu sholat subuh adalah sebelum matahari terbit (syuruq) dan sebaiknya dikerjakan setelah adzan sejak terbit fajar shadiq.
Jadi, bagi umat muslim yang sholat subuh sebelum tiba waktunya, maka sholat tersebut tidak sah. Sama halnya dengan sholat setelah matahari terbit, juga tidak sah.
Jadi, bagi umat muslim yang beraktivitas hingga larut, jangan berpikir untuk melaksanakan sholat subuh sebelum tidur jika memang belum waktunya.
Selain itu, hindari pula untuk bangun kesiangan sehingga memutuskan untuk sholat saat melewati waktu subuh.
وَقْتُ صَلاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
Artinya: “Abdullah bin Umar r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dan waktu sholat subuh, sejak terbitnya fajar shadiq hingga sebelum terbitnya matahari.” (HR. Muslim).
Imam Bukhari juga pernah meriwayatkan bahwasanya, “siapa yang masih mendapatkan satu rakaat sholat subuh sebelum matahari terbit, maka ia tergolong melaksanakan sholat subuh.”
Adapun cara menentukan waktu sholat ini yaitu dengan melihat kondisi langit yang cerah dan bebas dari polusi cahaya.
Penentuan waktu sholat subuh saat fajar pertama berwarna putih (bukan kuning). Untuk itu, saat terbit fajar biasanya adzan subuh akan berkumandang.
Jika Kesiangan Sholat Subuh
Mengutip arsip detikHikmah terdapat sebuah dalil yang bertuliskan,bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu salat, kemudian dia lupa atau tertidur maka hendaklah segera dia salat begitu dia teringat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sekalipun kesiangan dan sudah melewati batas waktu subuh, jika belum masuk waktu salat dhuha, salat subuh harus tetap ditunaikan.
Apakah jam 6 atau jam 7 pagi masih bisa shalat subuh?
Melaksanakan sholat shubuh jam 6 atau 7 bisa saja, tetapi tentu pahalanya tidak sama dengan orang yang berusaha bangun dan melawan kemalasannya untuk shalat subuh. Baik ketiduran tidak sengaja atau sengaja, wajib bagi muslim untuk melaksanakan shalat subuh.
baca juga: KAPAN BATAS WAKTU SHALAT DHUHA AGAR REZEKI TOKCER?
Dua Malaikat Ikut Mendoakan
Bersedekah saat malam akan berganti pagi atau subuh memiliki banyak keutamaan, salah satunya yaitu datangnya dua malaikat yang ikut mendoakan.
Malaikat berdoa agar orang-orang yang bersedekah mendapatkan kelancaran rezeki dan berkah. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Setiap terbitnya matahari pada awal hari, Allah swt. menurunkan dua malaikat menuju ke bumi. Salah satunya kemudian berkata, ”Ya Allah, berikanlah karunia bagi orang-orang yang telah berinfak”. Malaikat lainnya berkata, ”Ya Allah binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sesungguhnya manusia selalu dijaga oleh para malaikat setiap waktu.
Keberadaan mereka untuk melaksanakan perintah Allah Swt. yaitu mengawasi aktivitas manusia.
Jika ada yang berbuat baik, maka para malaikat senantiasa turut mendoakan orang tersebut agar mendapat balasan yang setimpal.